Palembang –Sidikbangsa.Com -Kencur telah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu tanaman herbal yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Tanaman dengan nama latin Kaempferia galanga ini banyak tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan sering digunakan sebagai bahan utama dalam jamu tradisional seperti beras kencur.
Selain berfungsi sebagai bumbu dapur, kencur juga dipercaya mampu membantu mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Kandungan alami seperti minyak esensial, antioksidan, antiradang, serta antibakteri di dalamnya membuat tanaman ini sering dijadikan alternatif pengobatan alami oleh masyarakat.
Menurut laman kesehatan Alodokter, kencur mengandung berbagai nutrisi penting, antara lain protein, serat, kalium, fosfor, magnesium, zat besi, serta vitamin C dan B kompleks. Kombinasi nutrisi tersebut menjadikan kencur bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, melancarkan sirkulasi darah, dan membantu proses penyembuhan penyakit.
Beberapa manfaat kencur yang telah dikenal luas di antaranya membantu meredakan sakit gigi, menurunkan demam, meringankan sakit perut, hingga menurunkan tekanan darah tinggi. Bahkan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam kencur dapat membantu menurunkan kadar gula darah serta melawan pertumbuhan sel kanker.
Tak hanya itu, minyak atsiri dari kencur juga sering dimanfaatkan sebagai bahan alami pengusir nyamuk dan aromaterapi untuk meredakan stres. Efek menenangkan yang ditimbulkan dari aromanya diyakini dapat membantu mengurangi kecemasan dan memberikan rasa rileks.
Meski memiliki banyak manfaat, para ahli mengingatkan agar konsumsi kencur tidak berlebihan. Mengonsumsi kencur secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti tubuh terasa lemas atau gangguan pencernaan. Para dokter menyarankan agar masyarakat mengonsumsinya dalam takaran wajar, tidak lebih dari 3–4 cangkir per hari, atau sesuai anjuran dokter jika dalam bentuk suplemen.
Dengan kandungan dan khasiatnya yang kaya, kencur tetap menjadi salah satu warisan herbal Indonesia yang relevan hingga kini — menjadi pengingat bahwa alam Nusantara menyimpan potensi besar bagi kesehatan masyarakat.(Red)
