Bandar Lampung – Sidikbangsa. Com – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa sejumlah kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi belakangan ini sebagian besar disebabkan oleh dapur-dapur baru yang belum sepenuhnya mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Selama tujuh bulan sebelumnya tidak ada kejadian luar biasa. Ini membuktikan bahwa protokol MBG dan BGN yang dijalankan dengan baik dapat mencegah masalah. Namun, pada Agustus hingga September kami mencatat tujuh kejadian luar biasa yang sebagian besar terjadi di dapur-dapur baru yang belum sepenuhnya menjalankan SOP,” ujar Gubernur Mirza di Bandar Lampung, Sabtu (5/10/2025).
Menurutnya, pelaksanaan program MBG pada dasarnya berjalan aman selama semua pihak menjalankan protokol secara disiplin. Kasus-kasus yang muncul belakangan ini, kata Mirza, menunjukkan adanya kelalaian di tingkat pelaksana, bukan kelemahan pada sistem program itu sendiri.
“Selama protokol dijalankan dengan tepat, program ini aman. Kejadian ini terjadi karena ada prosedur yang dilanggar atau tidak dilakukan dengan sempurna,” tegasnya.
Mirza pun meminta seluruh Bupati dan Wali Kota se-Lampung untuk mengintensifkan pengawasan terhadap dapur-dapur MBG di wilayah masing-masing, terutama yang baru beroperasi.
“Saya mengajak kepada seluruh Bupati dan Wali Kota agar terus mengintensifkan pengawasan dapur MBG agar patuh pada prosedur standar operasional di wilayahnya masing-masing,” lanjutnya.
Pemerintah Provinsi Lampung, tambah Mirza, juga akan memperkuat pengawasan lintas instansi hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Ia meminta seluruh kepala daerah aktif turun langsung memastikan SOP dijalankan tanpa kompromi.
Langkah ini diambil untuk mencegah munculnya kembali kasus serupa, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program MBG yang menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam peningkatan gizi anak sekolah di daerah.(**)









