Sidoarjo – SIDIKBANGSA. COM – Proses evakuasi santri yang tertimbun reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Rabu (1/10/2025) masih terus dilakukan. Sejumlah alat berat seperti crane telah disiagakan di lokasi, namun hingga kini belum difungsikan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Kondisi tersebut memicu pertanyaan masyarakat, mengingat sebagian korban telah dua malam tertimbun material bangunan. Publik mendesak penggunaan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.
Menanggapi hal ini, anggota Tim SAR, Ega Prasutia, memberikan penjelasan melalui video di akun TikTok pribadinya yang telah ditonton lebih dari 240 ribu kali. Ia menegaskan bahwa penggunaan alat berat justru berisiko memperburuk situasi.
“Jika langsung menggunakan crane atau ekskavator, dikhawatirkan akan menambah reruntuhan dan membahayakan korban yang masih tertimbun,” jelas Ega. Menurutnya, tim penyelamat lebih dulu mengutamakan metode manual guna meminimalkan risiko terhadap kondisi korban.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan masih berupaya melakukan evakuasi dengan peralatan manual. Pemerintah daerah juga menyiapkan dukungan logistik serta posko darurat bagi keluarga korban. Sementara itu, masyarakat sekitar pesantren terus berdatangan memberikan bantuan moral maupun material demi kelancaran proses penyelamatan.(Red)









