Jakarta — SIDIKBANGSA.COM – Kantor Staf Presiden (KSP) menegaskan bahwa arah kebijakan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berlandaskan filosofi Prabowonomic, sebuah pendekatan pembangunan yang menempatkan rakyat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional.
Deputi II KSP Bidang Perekonomian menjelaskan bahwa Prabowonomic berakar pada Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Presiden Prabowo ingin memastikan seluruh kebijakan ekonomi diarahkan untuk memperkuat kapasitas rakyat, bukan hanya memperbesar angka pertumbuhan ekonomi,” ujar perwakilan KSP dalam keterangan tertulis, Senin (6/10/2025).
Konsep Prabowonomic, lanjutnya, diterjemahkan dalam berbagai program strategis nasional yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, antara lain:
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah, ibu hamil, dan balita, sebagai investasi pada peningkatan gizi dan kualitas generasi masa depan.
Program Cek Kesehatan Gratis, guna memperluas akses layanan kesehatan dasar dan pencegahan penyakit di masyarakat.
Sekolah Rakyat serta Program Renovasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran, yang bertujuan memperkuat sistem pendidikan nasional berbasis teknologi dan pemerataan kualitas.
Melalui kebijakan tersebut, pemerintah berkomitmen menyiapkan pondasi ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan, dengan menitikberatkan pada penguatan sumber daya manusia serta optimalisasi potensi sumber daya alam nasional.
KSP juga memastikan bahwa lembaganya akan terus mengawal pelaksanaan Prabowonomic di lapangan, bekerja sama dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memastikan manfaat pembangunan benar-benar dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
“Prabowonomic bukan hanya slogan, tetapi arah strategis pemerintahan Prabowo dalam membangun ekonomi yang berdikari dan menyejahterakan rakyat,” tegas pernyataan resmi KSP.
Dengan semangat ini, KSP menegaskan, pemerintah menargetkan dalam lima tahun ke depan akan tercipta transformasi struktural ekonomi nasional yang berbasis pada kemandirian pangan, penguatan industri dalam negeri, serta pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.(Redaksi)









