Jakarta – sidikbangsa. Com
Bencana dahsyat melanda Taiwan setelah Topan Super Ragasa menghantam kawasan timur negeri itu sejak awal pekan ini. Hualien, salah satu pusat wisata populer, menjadi wilayah yang terdampak paling parah. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan longsor serta meluapnya sebuah danau alami di pegunungan, hingga menimbulkan banjir besar yang menyapu kawasan pemukiman.
Otoritas setempat melaporkan sedikitnya 14 orang meninggal dunia, sementara 124 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Selasa (23/9/2025) sore, ketika danau penghalang—yang terbentuk akibat longsor sebelumnya—tak mampu menahan debit air hujan deras, lalu meluap dan mengalir deras ke kota Guangfu.
Taiwan mulai merasakan dampak terluar Topan Ragasa sejak Senin (22/9) waktu setempat. Seiring bergeraknya topan, wilayah selatan China dan Hong Kong kini bersiap menghadapi ancaman badai serupa. Pemerintah Taiwan bersama tim penyelamat masih berupaya mencari korban hilang dan mengevakuasi warga dari daerah berisiko.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan terus berjibaku di lokasi terdampak. Namun upaya penyelamatan terkendala cuaca ekstrem dan akses jalan yang terputus akibat banjir serta longsor.
Tragedi ini menjadi pengingat betapa rentannya kawasan Asia Timur terhadap ancaman badai tropis, terlebih di tengah perubahan iklim global yang semakin ekstrem.(Red)









