Sebanyak 617 unit Sentra Pelayanan Pangan dan Gizi (SPPG) Polri resmi tercatat dalam peta pembangunan nasional. Langkah ini menandai komitmen kuat Polri dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat sekaligus memperluas layanan sosial bagi kelompok rentan di berbagai daerah.
Pembangunan SPPG saat ini memasuki tahap akhir dan segera diresmikan. Kehadiran fasilitas ini diyakini akan memberi dampak nyata terhadap peningkatan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda, dalam mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
“Program MBG Polri merupakan komitmen Polri untuk memastikan masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa, mendapatkan akses gizi yang layak dan terjangkau,” ujar Wakapolri Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., dikutip dari Tribratanews.polri.go.id, Sabtu (20/9).
Tak hanya memastikan ketersediaan pangan bergizi, Polri juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas lokal guna memperkuat ketahanan pangan. Dengan dukungan lintas sektor, SPPG diharapkan tidak sekadar menjadi pusat distribusi gizi, tetapi juga motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dan petani lokal.
Kehadiran 617 SPPG ini sekaligus menegaskan bahwa isu gizi bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan bagian integral dari strategi pembangunan nasional yang menyeluruh.(Red)








